Monday, 16 November 2015

SILABUS NDP (Nilai Dasar Perjuangan)

SINDIKASI NILAI-NILAI DASAR PERJUANGAN
  1. SILABUS

No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pembelajaran
Metode
Media
Alokasi Waktu
Penilaian.
Sumber belajar
1
Peserta dapat memahami latar belakang perumusan dan kedudukan NDP serta subtansi materi secara garis besar dalam organisasi.
þ  Peserta dapat menjelaskan sejarah perumusan NDP dan kedudukannya dalam organisasi.
þ  Peserta dapat menjelaskan hakikat sebuah kehidupan.
þ  Peserta dapat menjelaskan hakikat kebenaran.
þ  Peserta dapat menjelaskan hakikat penciptaaan alam semesta.
þ  Peserta dapat menjelaskan hakikat penciptaan manusia.
þ  Peserta dapat menjelaskan hakikat masyarakat.
þ  Peaserta dapat menjelaskan hubungan antara iman, ilmu, dan amal.
1.        Peserta mampu bercerita tentang perumusan NDP.
2.        Peserta mampu menggambarkan kedudukan NDP dalam organisasi.
3.        Peserta bisa menyebutkan esensi syahadat.
4.        Peserta bisa menyebutkan ayat-ayat yang berhubungan dengan penciptaan manusia dan alam semesta.
5.        Peserta bisa menghormati, dan membantu orang lain.
6.        Peserta bisa memecahkan teka-teki studi kasus.
1.      Sejarah perumusan NDP dan kedudukan NDP dalam organisasi HMI.
2.      Garis besar materi  NDP
2.1.Hakikat kehidupan
2.2.Hakikat kebenaran.
2.3.Hakikat penciptaan alam semesta.
2.4.Hakikat-hakikat penciptaan manusia.
2.5.Hakikat masyarakat.
2.6.Hakikat ilmu
3.      Hubungan antara iman, ilmu, dan amal.



-    Ceramah
-    Diskusi
-    Tanya jawab
-     LCD
-     Spidol
-     White board
-     TV
-     VCD
-     CD
14  jam
Test obyektif/
subyektif Penugasan.

Al Quran dan terjemahnya
Teks NDP
Nurcholis MAdjid, Islam Doktrin dan Peradaban.
Hasan Hanafi,, Ideologi, Agama dan Pembangunan



  1. URAIAN KEGIATAN

No
Kegiatan
Metode
Media
Waktu
1
Pemandu berkenalan dengan peserta
Game
-
15’
2
Pemandu mengantarkan materi pada peserta
Round Robin

20’
3
Pemandu memperkenalkan fasilitator pada peserta dan selanjutnya forum di serahkan kepada fasilitator
-

5’
4
Fasilitator menceritakan sejarah NDP dan pengalamannya dalam melihat NDP, serta kedudukan NDP dalam organisasi.
Presentasi dan Tanya jawab

40’
5
Fasilitator menggali pemahaman peserta mengenai hakekat hidup.
Brainstorming
Film Harun Yahya
90’
6
Fasilitator menggali pemahaman peserta mengenai hakekat kebenaran.
Disko dan Brainstorming
Bahan bacaan Manusia, Tuhan, Agama, dan Kepercayaan.
180’
7
Fasilitator menggali pemahaman peserta tentang  penciptaan alam semesta.
Brainstorming
Ayat-ayat yang berhubungan dengan alam semesta dan Teori Sains yang berhubungan.
60’
8
Fasilitator menggali pemahaman peserta mengenai hakekat penciptaan manusia.
Disko dan Brainstorming
Bahan bacaan Ada apa dengan manusia, dan Maha Adil atau Maha Kuasa.
150’
9
Fasilitator menggali pemahaman peserta mengenai hakekat masyarakat.
Disko dan Brainstorming.
Game Gambar Binatang dan Sosio Drama Raja yang Adil dan Bijaksana.
150’
10
Fasilitator menggali pemahaman peserta tentang hakikat ilmu.
Brainstorming
Gane Teka-teki
60’
11
Fasilitator menutup sesi, dan mengembalikan pada pemandu.
_
_
5’
12
Pemandu melakukan penajaman pemahaman peserta dan merangkai hubungan antara iman, ilmu, dan amal.
Brainstorming
_
60’
13
Pemandu menutup sesi.
_
_
5’
TOTAL WAKTU
840’



  


C. URAIAN MATERI
1.      Sejarah perumusan NDP dan kedudukan NDP dalam organisasi HMI
1.1.  Pengertian NDP
NDP merupakan persepsi HMI tentang ajaran-ajaran islam menjadi tatanan nilai yang mengcover semua gerakan/kegiatan yang dilakukan oleh kader maupun organisasi. Atau dengan kata lain pada dasarnya NDP merupakan nilai-nilai yang melandasi gerak langkah HMI dalam mencapai tujuan organisasi.
1.2.  Sejarah perumusan dan lahirnya NDP
Dalam Anggaran Dasar telah digariskan Tujuan HMI. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, muncul pertanyaan, bagaimana gambaran insan akademis, masyarakat adil makmur ? dan bagaimana mewujudkannya ? serta nilai apa yang mendasarinya ? untuk menjawabnya perlu menjabarkan nilai-nilai islam sesuai kondisi bangsa Indonesia.
Pada tahun 1960-an HMI mempunyai tafsir azaz dan pengurus HMI merasa perlu mengembangkannya menjadi bacaan yang lebih lengkap bagi kader HMI. Pada kongres IX HMI di Malang tahun 1969, masalah tersebut dibahas khusus. PB HMI menyodorkan makalah Nilai-nilai Dasar Perjuangan yang ditulis Nurcholish Madjid dan dibicarakan dalam komisi khusus. Semua masukan dicatat dan kemudian dibentuk tim perumus yang terdiri dari Nurcholish Madjid, Saefuddin Anshori, dan Sakib Mahmud. Kemudian hasilnya disampaikan diseminar kader di Pekalongan tahun 1970 dan disosialisasikan oleh PB HMI
1.3.  NDP sebagai kerangka global pemahaman islam dalam konteks organisasi HMI
NDP merupakan perumusan tentang ajaran pokok islam. Tujuan HMI secara jelas menyebutkan “terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyrakat adil makmur yang diridhoi allah swt.” berbekal dari inilah diperlukan adanya penjabaran yang lebih mendalam sehingga daat menjawab pertnyaan bagaimana gambaran insan akademis, pencipta, pengabdi ? bagaimana pula gambaran masyarakat adil dan makmur ? dan bagaimana pula cara mewujudkannya serta nilai apa yang mendasarinya ?
Tentu saja nilai yang mendasarinya adalah islam seperti yang disebutkan dalam azaz HMI dan tafsirnya. Untuk menjabarkannya pun harus melihat kondisi Indonesia. Dan lahirlah NDP, yang isinya merupakan penjabaran dari tujuan HMI itu sendiri yang berazazkan islam.
1.4.  Hubungan antara NDP dan Mission HMI
Mission merupakan satu rangkaian dari hakikat keberadaan HMI yang berazazkan islam dan indepeden, tujuan HMI, serta fungsi dan peran HMI. Sedangkan NDP merupakan penjabaran dari tujuan itu sendiri yang berpijak pada nilai dasar islam sebagai azaz HMI. Sehingga dapat dikatakan bahwa agar mission HMI dapat dijalankan oelh seorang kader, maka ia tidak bisa lepas dari nilai-nilai islam yang telah tercover dalam NDP
1.5.  Metode pemahaman NDP
Metode dalam memahami NDP :
1.      Metode Historis
yaitu pemahaman dari sisi sejarah dengan memperhatikan latar belakang perumusan NDP. Sejarah adalah satu aspek yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia dan sejarah merupakan cerminan dari kondisi kemanusiaan pada zamannya. Kondisi keHMIan yang dipengaruhi oleh adanya NDP sebagai landasan perjuangan dalam himpunan dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk mendapatkan informasi seputar NDP. Karena pada prinsipnya NDP sebagai nilai dasar keislaman.
2.      Metode Filosofis
yaitu pemahaman dengan analisis filsafat. Filsafat adalah mencari jawaban atas suatu pertanyaan radikal dan sampai keakar-akarnya dengan menggunakan akal sebagai alat pencarianya. Jadi dengan metode ini adalah dengan cara mentransformasikan teori-teori dalam ilmu filsafat kedalam kerangka pembahasan NDP.
3.      Metode Konserfatif
yaitu pemahaman dengan sama sekali meniadakan dalil-dalil naqli sebagai alat pemahaman, tetapi tetap bertujuan untuk mendapatkan kemantapan dengan menggunakan cara olah pikir yang dapat diterima oleh semua akal dan golongan manusia.
Untuk mempelajari NDP dibutuhkan sikap :
1.      Netral, yaitu mengesampingkan terlebih dahulu konsepsi awal yang dimiliki.
2.      Obyektif, yaitu berusaha memahami NDP, sesuai dengan tuntutan NDP itu sendiri
3.      Dinamis, yaitu kesiapan meninggalkan konsepsi-konsepsi lama diganti dengan konsepsi-konsepsi baru
4.      Istiqomah/Konsisten/Teguh, yaitu hanya berpihak dan berpedoman pada kebenaran

2.      Garis besar Materi NDP
2.1.  Hakikat Kehidupan
2.1.1.      Analisa kebutuhan manusia
Manusia adalah makhluk sosial, ia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Yang mendasari saling ketergantungan satu sama lain adalah saling membutuhkan. Mereka mau bekerjasama karena merasa mempercayai yang lain. Jadi, atas dasar ini maka manusia membutuhkan kepercayaan.
2.1.2.      Mencari kebenaran sebagai kebutuhan dasar manusia
Tanpa kepercayaan orang akan resah dan tidak menemukan kebahagiaan. Orang perlu percaya pada kebenaran, dan kepercayaan kepada tuhan harus benar. Tidak semua kepercayaan kepada tuhan itu benar, karena dalam masyarakat banyak kepercayaan kepada apa yang dipercayai sebagai tuhan/dewa.
2.1.3.      Islam sebagai sumber kebenaran
Kebenaran yang kita percayai bersumber pada Tuhan. Tuhan sebagai satu-satunya sumber kebenaran menurunkan satu kebenaran melalui wahyu kepada manusia tertinggi (nabi) yang kemudian disampaikan kepada manusia. Kebenaran yang disampaikan itu dinamakan agama yang menuntut pemeluknya untuk tunduk dan patuh kepada kebenaran itu. Tunduk dan patuh itu dinamakan sebagai islam.
2.2.  Hakikat Kebenaran
2.2.1.  Konsep Tauhid La Ilaha Illallah
La ilaha dimaknai sebagai penolakan kepada segala bentuk kepercayaan kepada tuhan, illallah dimaknai sebagai penerimaan kepada satu kepercayaan yang benar, yaitu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.2.2.  Eksistensi dan sifat-sifat Allah
Allah adalah nama/sebutan Tuhan Yang Maha Esa, Maha Besar, Maha Suci. Merupakan sumber kebenaran dan tata nilai, asal tujuan kebenaran, Nama dengan sejumlah predikat kesempurnaan, asal dan tujuan dari segala yang ada, tidak mengalami perubahan, dan hakikat tujuan manusia.
2.2.3.  Rukun iman sebagai upaya mencari kebenaran
Rukun iman adalah rangkaian dari kepercayaan pokok yang harus dimiliki oleh manusia (umat islam). Iman adalah satu keyakinan yang dengan tulus mempercayai tentang sesuatu (rukun iman). Yang menjadi kepercayaan tertinggi manusia adalah Tuhan sebagai satu-satunya sumber kebenaran. Dan manusia adalah makhluk yang hanif (cenderung kepada kebenaran)
2.3.  Hakikat Penciptaan Alam Semesta
2.3.1.  Eksistensi alam
Alam merupakan ciptaan allah yang diperuntukkan pengelolaannya kepada manusia untuk dikuasai dan diarahkan menuju lebih baik. Alam memiliki eksistensi yang riil dan obyektif serta sunnatullah untuk diselidiki manusia.
2.3.2.  Fungsi dan tujuan penciptaan alam
Alam diciptakan untuk dikelola manusia, yang hasilnya berupa ilmu pengetahuan, sehingga dengan ilmu tidak akan melekat kualitas-kualitas ketuhanan dan sakralisasi pada alam semesta.
2.4.  Hakikat Penciptaan Manusia
2.4.1.   Eksistensi manusia dan kedudukannya diantara makhluk lainnya
Manusia sebagai puncak ciptaan dan makhluk tertinggi, dan diangkat oleh Allah menjadi kholifah diatas muka bumi ini, dengan kewenangan mengolah, merubah dan mengarahkannya demi peningkatan martabat kemanusiaan dan peradabannya menuju kebenaran.
2.4.2.   Kesetaraan dan kedudukan manusia sebagai khalifah dimuka bumi
Semua manusia adalah khalifah Allah, namun tidak semua manusia mampu menerima/mengemban fitrah tersebut. Sebagai khalifah manusia mempuyai kewenangan mengolah, merubah dan mengarahkannya demi peningkatan martabat kemanusiaan dan peradabannya menuju kebenaran.
2.4.3.   Manusia sebagai hamba Allah
Tujuan hidup manusia dan tempat menundukkan diri hanyalah Allah, maka semangat pengabdian hanya kepada Allah, yaitu tauhid merupakan dasar peradaban yang kokoh, sebab setiap individu akan bekerja, beramal dan amal yang shaleh, adil, ihsan dan ikhlas sebagai pancaran atas imannya.
2.4.4.   Fitrah kebebasan dan tanggung jawab manusia
Manusia dibekali dengan dhamir yang merupakan pemancar rasa hanief, cenderung pada kebaikan, keindahan, kesucian dan kebenaran agar dapat hidup fitri; dibekali untuk mencari ilmu, kebenaran dilengkapi pula dengan kemerdekaan sehingga dapat berikhtiar dan berusaha untuk saatnya menerima balasan baik dan buruk.
2.5.  Hakikat Masyarakat
2.5.1.   Perlunya menegakkan keadilan dalam masyarakat
Dalam kehidupan kemasyarakatan, diperlukan adanya penegakan keadilan dengan cara menganjurkan sesuatu yang bersifat kemanusiaan dan mencegah terjadinya sesuatu yang berlawanan dengan kemanusiaan. Hal ini berguna untuk menghilangkan anarkhi.
2.5.2.   Hubungan keadilan dan kemerdekaan
Kemerdekaan pribadi yang menuntut bertanggungjawab, dalam kehidupan bersama diwujudkan dengan membatasi kemerdekaan tiap-tiap individu, sebab individualitas hanyalah kenyataan yang asasi dan primer, sehingga dalam membangun kehidupan bersama dapat diwujudkan keadilan, yaitu rasa kesetiakawanan dan penghormatan terhadap perbedaan bakat dan kemampuan serta kecenderungan berikut hak masing-masing.
2.5.3.   Hubungan keadilan dan kemakmuran
Penegakan keadilan terpenting adalah dalam bidang ekonomi untuk menghilangkan kapitalisme dan akumulasi kekayaan pada sekelompok kecil masyarakat. dengan demikian masyararakat akan merasa tercukupi dan tentram.
2.5.4.   Kepemimpinan untuk menegakkan keadilan
Maksud didirikannya sebuah negara dan pemerintahan adalah untuk menjaga serta melindungi seriap warga negara dari kemungkinan perusakan kemerdekaan dan harga diri manusia, maka pemerintah harus adil. Jadi penegakan keadilan adalah amanat rakyat kepada pemerintah, sehingga ketaatan kepada kemanusiaan, kebenaran dan Tuhan dikaitkan secara erat dalam kerangka ketaatan kepada Allah dan Rosul-Nya
2.6.  Hakikat Ilmu
2.6.1.   Ilmu sebagai jalan mencari kebenaran
Tuhan menciptakan alam untuk dipelajari manusia. Manusia belajar dari pengalaman dan penelitian-penelitian yang akhirnya menghasilkan ilmu. Dengan ilmu dan iman yang dimilikinya manusia mencoba menelusuri tentang kebenaran yang bersifat alamiah maupun ilahiyah
2.6.2.   Jenis-jenis ilmu
Secara prinsip, ilmu dibagi menjadi dua kelompok :
a.       empiris, ilmu yang diperoleh dari pengamatan indrawi
b.      rasional, ilmu yang diperoleh melalui hasil olah fikir

3.      Hubungan antara Iman, Ilmu dan Amal
Akal yang dimiliki manusia berfungsi tidak hanya untuk berfikir tentang keilmuan namun juga untuk membedakan antara hal yang mereka yakini sebagai kebaikan untuk kemudian diamalkannya dan kejahatan untuk kemudian dihilangkannya.

4.      Daftar Rujukan
  1. Al Quran dan terjemahnya
  2. Teks NDP
  3. Nurcholis MAdjid, Islam Doktrin dan Peradaban.
  4. Hasan Hanafi,, Ideologi, Agama dan Pembangunan
  5. Hasil-hasil Kongres XXVMakasar
  6. Panduan Pelaksanaan LK-I

No comments:

Post a Comment