SINDIKASI NILAI-NILAI DASAR
PERJUANGAN
- SILABUS
No
|
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
Materi
Pembelajaran
|
Metode
|
Media
|
Alokasi Waktu
|
Penilaian.
|
Sumber
belajar
|
1
|
Peserta
dapat memahami latar belakang perumusan dan kedudukan NDP serta subtansi materi
secara garis besar dalam organisasi.
|
þ
Peserta dapat menjelaskan
sejarah perumusan NDP dan kedudukannya dalam organisasi.
þ
Peserta dapat menjelaskan
hakikat sebuah kehidupan.
þ
Peserta dapat menjelaskan
hakikat kebenaran.
þ
Peserta dapat menjelaskan
hakikat penciptaaan alam semesta.
þ
Peserta dapat menjelaskan
hakikat penciptaan manusia.
þ
Peserta dapat menjelaskan
hakikat masyarakat.
þ
Peaserta dapat menjelaskan
hubungan antara iman, ilmu, dan amal.
|
1.
Peserta mampu bercerita tentang
perumusan NDP.
2.
Peserta mampu menggambarkan
kedudukan NDP dalam organisasi.
3.
Peserta bisa menyebutkan esensi
syahadat.
4.
Peserta bisa menyebutkan
ayat-ayat yang berhubungan dengan penciptaan manusia dan alam semesta.
5.
Peserta bisa menghormati, dan
membantu orang lain.
6.
Peserta bisa memecahkan
teka-teki studi kasus.
|
1.
Sejarah perumusan NDP dan
kedudukan NDP dalam organisasi HMI.
2.
Garis besar materi NDP
2.1.Hakikat
kehidupan
2.2.Hakikat
kebenaran.
2.3.Hakikat
penciptaan alam semesta.
2.4.Hakikat-hakikat
penciptaan manusia.
2.5.Hakikat
masyarakat.
2.6.Hakikat ilmu
3.
Hubungan antara iman, ilmu, dan
amal.
|
-
Ceramah
-
Diskusi
-
Tanya jawab
|
-
LCD
-
Spidol
-
White board
-
TV
-
VCD
-
CD
|
14 jam
|
Test
obyektif/
subyektif
Penugasan.
|
Al
Quran dan terjemahnya
Teks
NDP
Nurcholis
MAdjid, Islam Doktrin dan Peradaban.
Hasan
Hanafi,, Ideologi, Agama dan Pembangunan
|
- URAIAN KEGIATAN
No
|
Kegiatan
|
Metode
|
Media
|
Waktu
|
1
|
Pemandu
berkenalan dengan peserta
|
Game
|
-
|
|
2
|
Pemandu
mengantarkan materi pada peserta
|
Round Robin
|
|
|
3
|
Pemandu
memperkenalkan fasilitator pada peserta dan selanjutnya forum di serahkan
kepada fasilitator
|
-
|
|
|
4
|
Fasilitator
menceritakan sejarah NDP dan pengalamannya dalam melihat NDP, serta kedudukan
NDP dalam organisasi.
|
Presentasi
dan Tanya jawab
|
|
|
5
|
Fasilitator
menggali pemahaman peserta mengenai hakekat hidup.
|
Brainstorming
|
Film
Harun Yahya
|
|
6
|
Fasilitator
menggali pemahaman peserta mengenai hakekat kebenaran.
|
Disko
dan Brainstorming
|
Bahan
bacaan Manusia, Tuhan, Agama, dan Kepercayaan.
|
|
7
|
Fasilitator
menggali pemahaman peserta tentang
penciptaan alam semesta.
|
Brainstorming
|
Ayat-ayat
yang berhubungan dengan alam semesta dan Teori Sains yang berhubungan.
|
|
8
|
Fasilitator
menggali pemahaman peserta mengenai hakekat penciptaan manusia.
|
Disko
dan Brainstorming
|
Bahan
bacaan
|
|
9
|
Fasilitator
menggali pemahaman peserta mengenai hakekat masyarakat.
|
Disko
dan Brainstorming.
|
Game
Gambar Binatang dan Sosio Drama Raja yang Adil dan Bijaksana.
|
|
10
|
Fasilitator
menggali pemahaman peserta tentang hakikat ilmu.
|
Brainstorming
|
Gane
Teka-teki
|
|
11
|
Fasilitator
menutup sesi, dan mengembalikan pada pemandu.
|
_
|
_
|
|
12
|
Pemandu
melakukan penajaman pemahaman peserta dan merangkai hubungan antara iman,
ilmu, dan amal.
|
Brainstorming
|
_
|
|
13
|
Pemandu
menutup sesi.
|
_
|
_
|
|
TOTAL WAKTU
|
|
C.
URAIAN MATERI
1. Sejarah perumusan NDP dan kedudukan NDP dalam
organisasi HMI
1.1. Pengertian NDP
NDP merupakan persepsi HMI
tentang ajaran-ajaran islam menjadi tatanan nilai yang mengcover semua
gerakan/kegiatan yang dilakukan oleh kader maupun organisasi. Atau dengan kata
lain pada dasarnya NDP merupakan nilai-nilai yang melandasi gerak langkah HMI
dalam mencapai tujuan organisasi.
1.2. Sejarah perumusan dan lahirnya NDP
Dalam Anggaran Dasar telah
digariskan Tujuan HMI. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, muncul pertanyaan,
bagaimana gambaran insan akademis, masyarakat adil makmur ? dan bagaimana
mewujudkannya ? serta nilai apa yang mendasarinya ? untuk menjawabnya perlu
menjabarkan nilai-nilai islam sesuai kondisi bangsa Indonesia .
Pada tahun 1960-an HMI
mempunyai tafsir azaz dan pengurus HMI merasa perlu mengembangkannya menjadi
bacaan yang lebih lengkap bagi kader HMI. Pada kongres IX HMI di Malang tahun
1969, masalah tersebut dibahas khusus. PB HMI menyodorkan makalah Nilai-nilai
Dasar Perjuangan yang ditulis Nurcholish Madjid dan dibicarakan dalam komisi
khusus. Semua masukan dicatat dan kemudian dibentuk tim perumus yang terdiri
dari Nurcholish Madjid, Saefuddin Anshori, dan Sakib Mahmud. Kemudian hasilnya
disampaikan diseminar kader di Pekalongan tahun 1970 dan disosialisasikan oleh
PB HMI
1.3. NDP sebagai kerangka global pemahaman islam dalam
konteks organisasi HMI
NDP merupakan perumusan
tentang ajaran pokok islam. Tujuan HMI secara jelas menyebutkan “terbinanya
insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab
atas terwujudnya masyrakat adil makmur yang diridhoi allah swt.” berbekal dari
inilah diperlukan adanya penjabaran yang lebih mendalam sehingga daat menjawab
pertnyaan bagaimana gambaran insan akademis, pencipta, pengabdi ? bagaimana
pula gambaran masyarakat adil dan makmur ? dan bagaimana pula cara
mewujudkannya serta nilai apa yang mendasarinya ?
Tentu saja nilai yang
mendasarinya adalah islam seperti yang disebutkan dalam azaz HMI dan tafsirnya.
Untuk menjabarkannya pun harus melihat kondisi Indonesia . Dan lahirlah NDP, yang
isinya merupakan penjabaran dari tujuan HMI itu sendiri yang berazazkan islam.
1.4. Hubungan antara NDP dan Mission HMI
1.5. Metode pemahaman NDP
Metode dalam memahami
NDP :
1.
Metode Historis
yaitu pemahaman dari
sisi sejarah dengan memperhatikan latar belakang perumusan NDP. Sejarah adalah
satu aspek yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia dan sejarah
merupakan cerminan dari kondisi kemanusiaan pada zamannya. Kondisi keHMIan yang
dipengaruhi oleh adanya NDP sebagai landasan perjuangan dalam himpunan dapat
dijadikan sebagai bahan kajian untuk mendapatkan informasi seputar NDP. Karena
pada prinsipnya NDP sebagai nilai dasar keislaman.
2.
Metode Filosofis
yaitu pemahaman
dengan analisis filsafat. Filsafat adalah mencari jawaban atas suatu pertanyaan
radikal dan sampai keakar-akarnya dengan menggunakan akal sebagai alat
pencarianya. Jadi dengan metode ini adalah dengan cara
mentransformasikan teori-teori dalam ilmu filsafat kedalam kerangka pembahasan
NDP.
3.
Metode Konserfatif
yaitu pemahaman
dengan sama sekali meniadakan dalil-dalil naqli sebagai alat pemahaman, tetapi
tetap bertujuan untuk mendapatkan kemantapan dengan menggunakan cara olah pikir
yang dapat diterima oleh semua akal dan golongan manusia.
Untuk mempelajari NDP
dibutuhkan sikap :
1.
Netral, yaitu mengesampingkan terlebih dahulu
konsepsi awal yang dimiliki.
2.
Obyektif, yaitu berusaha memahami NDP, sesuai dengan
tuntutan NDP itu sendiri
3.
Dinamis, yaitu kesiapan meninggalkan
konsepsi-konsepsi lama diganti dengan konsepsi-konsepsi baru
4.
Istiqomah/Konsisten/Teguh, yaitu hanya berpihak dan
berpedoman pada kebenaran
2. Garis besar Materi NDP
2.1. Hakikat Kehidupan
2.1.1.
Analisa kebutuhan manusia
Manusia
adalah makhluk sosial, ia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Yang mendasari saling
ketergantungan satu sama lain adalah saling membutuhkan. Mereka mau bekerjasama
karena merasa mempercayai yang lain. Jadi, atas dasar ini maka manusia
membutuhkan kepercayaan.
2.1.2. Mencari kebenaran sebagai kebutuhan dasar manusia
Tanpa
kepercayaan orang akan resah dan tidak menemukan kebahagiaan. Orang perlu
percaya pada kebenaran, dan kepercayaan kepada tuhan harus benar. Tidak semua
kepercayaan kepada tuhan itu benar, karena dalam masyarakat banyak kepercayaan
kepada apa yang dipercayai sebagai tuhan/dewa.
2.1.3.
Islam sebagai sumber kebenaran
Kebenaran
yang kita percayai bersumber pada Tuhan. Tuhan sebagai satu-satunya sumber
kebenaran menurunkan satu kebenaran melalui wahyu kepada manusia tertinggi
(nabi) yang kemudian disampaikan kepada manusia. Kebenaran yang disampaikan itu
dinamakan agama yang menuntut pemeluknya untuk tunduk dan patuh kepada
kebenaran itu. Tunduk
dan patuh itu dinamakan sebagai islam.
2.2. Hakikat Kebenaran
2.2.1.
Konsep Tauhid La Ilaha Illallah
La ilaha dimaknai sebagai penolakan
kepada segala bentuk kepercayaan kepada tuhan, illallah dimaknai sebagai penerimaan kepada satu kepercayaan yang
benar, yaitu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.2.2.
Eksistensi dan sifat-sifat Allah
Allah adalah nama/sebutan Tuhan Yang Maha Esa, Maha
Besar, Maha Suci. Merupakan sumber kebenaran dan tata nilai, asal tujuan
kebenaran, Nama dengan sejumlah predikat kesempurnaan, asal dan tujuan dari
segala yang ada, tidak mengalami perubahan, dan hakikat tujuan manusia.
2.2.3.
Rukun iman sebagai upaya mencari kebenaran
Rukun iman adalah rangkaian dari kepercayaan pokok
yang harus dimiliki oleh manusia (umat islam). Iman adalah satu keyakinan yang
dengan tulus mempercayai tentang sesuatu (rukun iman). Yang menjadi kepercayaan
tertinggi manusia adalah Tuhan sebagai satu-satunya sumber kebenaran. Dan
manusia adalah makhluk yang hanif (cenderung kepada kebenaran)
2.3. Hakikat Penciptaan Alam Semesta
2.3.1.
Eksistensi alam
Alam merupakan ciptaan allah yang diperuntukkan
pengelolaannya kepada manusia untuk dikuasai dan diarahkan menuju lebih baik.
Alam memiliki eksistensi yang riil dan obyektif serta sunnatullah untuk
diselidiki manusia.
2.3.2.
Fungsi dan tujuan penciptaan alam
Alam diciptakan untuk dikelola manusia, yang hasilnya
berupa ilmu pengetahuan, sehingga dengan ilmu tidak akan melekat
kualitas-kualitas ketuhanan dan sakralisasi pada alam semesta.
2.4. Hakikat Penciptaan Manusia
2.4.1.
Eksistensi manusia dan kedudukannya diantara makhluk
lainnya
Manusia sebagai puncak ciptaan dan makhluk tertinggi,
dan diangkat oleh Allah menjadi kholifah diatas muka bumi ini, dengan
kewenangan mengolah, merubah dan mengarahkannya demi peningkatan martabat
kemanusiaan dan peradabannya menuju kebenaran.
2.4.2.
Kesetaraan dan kedudukan manusia sebagai khalifah
dimuka bumi
Semua manusia adalah khalifah Allah, namun tidak semua
manusia mampu menerima/mengemban fitrah tersebut. Sebagai khalifah manusia mempuyai
kewenangan mengolah, merubah dan mengarahkannya demi peningkatan martabat
kemanusiaan dan peradabannya menuju kebenaran.
2.4.3.
Manusia sebagai hamba Allah
Tujuan hidup manusia dan tempat menundukkan diri
hanyalah Allah, maka semangat pengabdian hanya kepada Allah, yaitu tauhid
merupakan dasar peradaban yang kokoh, sebab setiap individu akan bekerja,
beramal dan amal yang shaleh, adil, ihsan dan ikhlas sebagai pancaran atas
imannya.
2.4.4.
Fitrah kebebasan dan tanggung jawab manusia
Manusia dibekali dengan dhamir yang merupakan pemancar
rasa hanief, cenderung pada kebaikan, keindahan, kesucian dan kebenaran agar
dapat hidup fitri; dibekali untuk mencari ilmu, kebenaran dilengkapi pula
dengan kemerdekaan sehingga dapat berikhtiar dan berusaha untuk saatnya menerima
balasan baik dan buruk.
2.5. Hakikat Masyarakat
2.5.1.
Perlunya menegakkan keadilan dalam masyarakat
Dalam kehidupan kemasyarakatan, diperlukan adanya
penegakan keadilan dengan cara menganjurkan sesuatu yang bersifat kemanusiaan
dan mencegah terjadinya sesuatu yang berlawanan dengan kemanusiaan. Hal ini
berguna untuk menghilangkan anarkhi.
2.5.2.
Hubungan keadilan dan kemerdekaan
Kemerdekaan pribadi yang menuntut bertanggungjawab,
dalam kehidupan bersama diwujudkan dengan membatasi kemerdekaan tiap-tiap
individu, sebab individualitas hanyalah kenyataan yang asasi dan primer,
sehingga dalam membangun kehidupan bersama dapat diwujudkan keadilan, yaitu
rasa kesetiakawanan dan penghormatan terhadap perbedaan bakat dan kemampuan
serta kecenderungan berikut hak masing-masing.
2.5.3.
Hubungan keadilan dan kemakmuran
Penegakan keadilan terpenting adalah dalam bidang
ekonomi untuk menghilangkan kapitalisme dan akumulasi kekayaan pada sekelompok
kecil masyarakat. dengan demikian masyararakat akan merasa tercukupi dan
tentram.
2.5.4.
Kepemimpinan untuk menegakkan keadilan
Maksud didirikannya sebuah negara dan pemerintahan
adalah untuk menjaga serta melindungi seriap warga negara dari kemungkinan
perusakan kemerdekaan dan harga diri manusia, maka pemerintah harus adil. Jadi
penegakan keadilan adalah amanat rakyat kepada pemerintah, sehingga ketaatan
kepada kemanusiaan, kebenaran dan Tuhan dikaitkan secara erat dalam kerangka
ketaatan kepada Allah dan Rosul-Nya
2.6. Hakikat Ilmu
2.6.1.
Ilmu sebagai jalan mencari kebenaran
Tuhan menciptakan alam untuk dipelajari manusia.
Manusia belajar dari pengalaman dan penelitian-penelitian yang akhirnya
menghasilkan ilmu. Dengan ilmu dan iman yang dimilikinya manusia mencoba
menelusuri tentang kebenaran yang bersifat alamiah maupun ilahiyah
2.6.2.
Jenis-jenis ilmu
Secara
prinsip, ilmu dibagi menjadi dua kelompok :
a. empiris,
ilmu yang diperoleh dari pengamatan indrawi
b. rasional,
ilmu yang diperoleh melalui hasil olah fikir
3. Hubungan antara Iman, Ilmu dan Amal
Akal yang dimiliki manusia berfungsi tidak hanya untuk
berfikir tentang keilmuan namun juga untuk membedakan antara hal yang mereka
yakini sebagai kebaikan untuk kemudian diamalkannya dan kejahatan untuk
kemudian dihilangkannya.
4. Daftar Rujukan
- Al Quran dan terjemahnya
- Teks NDP
- Nurcholis MAdjid, Islam
Doktrin dan Peradaban.
- Hasan Hanafi,, Ideologi,
Agama dan Pembangunan
- Hasil-hasil Kongres
XXVMakasar
- Panduan Pelaksanaan LK-I
No comments:
Post a Comment